SciWriting

Adalah reborn dari Revue yang habis masa putarnya setahun setelah artikel pertamanya hadir. Namanya teknologi dan investasi, kalau pengembang dan investornya macet maka produknya juga diakhiri. Beruntung ada Wayback Machine yang masih menyimpan artikel lama.

Dari modal yang sudah ada itu, sebagian artikel diolah ulang. Kebetulan, saat Revue dihentikan, WAG kantor sedang ramai tentang syarat baru terkait reorganisasi institusi dalam payung BRIN. Maka reborn itu ditujukan bagi para penempuh jalan baru periset itu. Lebih dari komunitas periset, sebagian dari artikel SciWriting respon tertulis atas apa yang secara verbal disampaikan di kelas. Terima kasih komunitas WAG yang kritis dengan keresahannya. Terima kasih juga forum offline di kelas yang antusias bersama dunia pendidikan yang banyak melatarbelakanginya.

Bagaimana mengurutkan judul

Karena artikel dalam web ini lebih banyak lahir atas pertanyaan lepas, hasil akhir yang diurutkan dalam arsip juga secara temporal tidak urut sebagai proses penulisan artikel ilmiah. Dibawah ini panduan pengelompokan artikel yang ada. Tidak terlalu precise, hanya kira-kira saja.

Terbitan awal cenderung menyikapi kehidupan baru di BRIN, ada di artikel SciWriting01: Menyikapi Keluaran Kerja Minimal sampai dengan SciWriting06: Merekayasa Pusat Riset baru yang virtual.

Terbitan sesudanya kembali rencana semula untuk menuliskan tema keseharian penulisan hasil riset, ada di artikel SciWriting 07: Beda pendapatan adalah juga rahmat sampai Menyadari jadwal kerja per tahun.

Selebihnya adalah tehnik-tehnik penulisan dan strategi publikasi. Untuk bagian ini, saya juga menyarankan dua artikel tentang Bioritme (Bioritme belajar, menulis, dan sinerginya dengan blue hours dan Bioritme tidur, menulis dan belajar) sebagai tehnik menata waktu menulis.

Epilog

Sebagai penutup, saya kira menulis bukan semata sebuah teori yang hanya perlu diketahui, tapi lebih sebuah skill yang nantinya bisa menjadi kebiasaan. Jadi terlepas dari teori menulis mana saja yang dikaji, ujungnya adalah berlatih.

Untuk artikel ilmiah, latihan itu dimulai dengan menuliskan ide, melengkapi dengan data (riset), menuliskan analisis/pendapat atas data, dan memoles ulang hasil akhir beberapa kali sebelum kemudian artikel itu siap di-submit. Setelah submit pun kita akan berhadapan dengan review. Semakin kompetitif sebuah jurnal/publisher, proses review ini semakin menantang. Semua proses itu adalah latihan. Semakin tinggi level tujuan, semakin berat latihannya. Juga semakin kita terbiasa dengan latihan, maka kita juga akan lebih menyiapkan tujuan yang lebih tinggi.

Laa yukallifullaahu nafsan illaa wus’ahaa.

Selamat bekerja!

User's avatar

Subscribe to SciWriting

Tentang sains, riset dan penulisan artikel ilmiah sebagai pengejawantahan "Bacalah"

People

Modeler risiko banjir (Jakarta), pengembang Damagescanner-Jakarta (https://t.co/okMkRfAjCe), bekerja di https://t.co/I0ChMMrnJQ, & koordinator https://t.co/Dac46hvCkk Indonesia wing. Sejak lebur dg BRIN mendirikan Kelompok Riset Wiro Sableng ;-)